Sabtu, 16 Agustus 2014

Hizbullah: Lebih Mudah Melawan ISIS Dibanding Israel

Hizbullah: Lebih Mudah Melawan ISIS Dibanding Israel

Sabtu,  16 Agustus 2014  −  18:30 WIB
Hizbullah: Lebih Mudah Melawan ISIS Dibanding Israel
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah (RT)
BEIRUT - Kelompok militan asal Libanon, Hizbullah, menyatakan lebih mudah melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dibanding melawan Israel. Hizbullah merupakan salah satu militan yang menolak kekhalifahan yang diumumkan ISIS.

“ISIS dan orang-orang yang berada di belakangnya lebih mudah dikalahkan dan itu merupakan tugas yang lebih realistis. Melawan Israel adalah sebuah tugas yang akan sangat sulit untuk dilaksanakan,” ungkap Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidato peringatan kemenangan atas Israel.

Perang Libanon, yang disebut Perang Juli di dunia Arab, konflik bersenjata antara Israel dan gerakan Hizbullah, berlangsung 34 hari antara 12 Juli dan 14 Agustus 2006 dan menewaskan lebih dari 800 orang. Tentara Israel berhasil melaju 15-20 kilometer di dalam wilayah Lebanon, namun terpaksa mundur di bawah tekanan partisan Lebanon.

Hizbullah adalah salah satu lawan yang paling kuat Israel. Tetapi sejak perang 34 hari itu berakhir, Israel dan Hizbulla sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Melansir RIANOVOSTI, Sabtu (16/8/2014), Nasrallah menegaskan ISIS tidak akan memiliki masa depan di kawasan Timur Tengah. “Untuk mampu mengalahkan ISIS, rakyat Libanon harus bersatu dan membantu mengalahkan mereka,” ucap Nasrallah.

Hizbullah sendiri turut ambil bagian dalam perang di Suriah bersama dengan pemerintah Suriah mencoba memukul mundur dan melemahkan ISIS di wilayah Suriah yang berbatasan dengan Irak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar